Skip to content

Miris…….

February 2, 2009

Beberapa hari lalu saya mendapatkan sms dari nomor yang tak dikenal. Isinya seperti berikut :

“ Pak Odus mau godok pisang nggak. Ibu’ sdng gorengnya”

Karena tidak merasa mengenal dengan no pengirim, saya menjawab dengan santainya :

“Sangat2 mau, ayo dbwa ksni sgera”

Lanjut dijawab :

“Krm lwat tiki aja ya pak? Kami dsni sgt kangen sm Bpk, titip slam sama Bpk dari kita yg ad dsni. trim’s”.

Karena penasaran, saya tanyakan unknown number ini kepada teman-teman di kantor. Ternyata jawabannya cukup mengagetkan saya.

“Oh itu nomornya Bu Misrukiyah”, jawab salah seorang rekan kerja di sini.

Kaget bukan kepalang, karena satu hal yang pasti, sepanjang yang saya kenal ibu Mis bukan seorang yang suka bicara apalagi sampai sms.
Beliau sampai sekarang masih bekerja sebagai “cooker” di perusahaan kerja saya sebelumnya.

Sejujurnya saya sangat bahagia karena rekan-rekan kerja di perusahaan lama bahkan Ibu yang dengan setia selalu masak masakan “apapun yang saya minta” masih berkenan untuk keep contact.

Satu hal yang menjadi kegundahan adalah banyaknya keluhan dari rekan-rekan kerja di sana akan perlakuan dari manajemen baru yang membuat mereka menjadi sangat tidak betah. Sebuah sistem yang sudah dibangun dengan susah payah (mulai dari nol) diubah 90 derajat, sehingga yang ada hanyalah komplain tanpa pilihan (no choice).

Hal inilah yang sungguh miris. Ketika mereka ingin keluar, tidak ada pilihan untuk pindah ke perusahaan lain. Beberapa perusahaan tambang di sekitar lokasi tutup berkaitan dengan legalitas dan cadangan batubara. Bagi non staff, pindah ke perkebunan (sawit ataupun karet) sangat tidak mungkin mengingat harga kedua komoditas tersebut masih jatuh sehubungan dengan krisis global. Jadilah yang ada hanya bersungut-sungut tanpa kejelasan.

Jika ditelisik lebih jauh, di tangan-tangan merekalah tergantung nasib istri, suami, ataupun anak-anak yang harus dibiayai. Hal ini menjadikan keputusan untuk keluar menjadi tidak mungkin sehingga apapun yang mereka rasakan, betah ataupun tidak, harus mereka jalani.

Sungguh miris……………..

2 Comments leave one →
  1. February 4, 2009 8:13 am

    Kondisi sekarang memang sedang sulit….
    Kesulitan finansial menjadi penyebabnya…
    Mau bagaimana lagi? Buat mereka-mereka itu, sementara terpaksa deh, manut aja, walau batin tersiksa…

    Makanya Pak Odus, bersyukur ya 🙂 kondisimu sangat baik jika dibandingkan dengan banyak orang susah di musim ini

  2. odusnatan permalink*
    February 4, 2009 9:31 am

    Bener banget Rel, kondisi masyarakat serba no choice…..
    Aq memang harus bersyukur dengan apapun yang ada. Thx ya advicenya…..

Leave a comment